Memadukan Islam dan Kurikulum

 

Imam kami

Imam kami

Memadukan “Islam Pedoman Hidup Yang Lengkap” ke dalam buku pelajaran IPA/IPS (Pasti/Sosial-Budaya).

Semua bidang studi dimanfa’atkan sebagai media (sarana) untuk menanamkan/memperkokoh/memperkuat akidah Isslam ke dalam jiwa.

Karena Islam itu merupakan segala-galanya, maka yang penting adalah mengintegrasikan pendidikan agama ke dalam semua bidang studi (Dr H Aminuddin Rasyad, dkk : “Pengabdian Dalam Bidang Pendidikan”, SESOSOK PENGAbdi, yabm, Jakarta, 1990, hlm 59).

Secara terus menerus perlu dicarikan metoda yang paling baik untuk :

# mengajarkan materi pokok (aqidah, ibadah, akhlaq, al-Qur:an, hadits, tarikh).

# memasukkan Ilmu-ilmu Islam lewat materi penunjang (Matematika, Fisika, Biologi, IPS dan IPA).

# mengislamkan materi kreatif (Seni, Olahraga/bermain dan budaya). (Moh Amin Masrur, SIP, Dunia Main)

Lahirlah metoda Iqra (Yogya), metoda Qirati (Semarang), metoda Barqy (Surabaya) sebagai alternatif metoda belajar al-Qur:an (Tabloid JUM’AT, No.36, Tahun II, 7-20 Muharram 1412H, hlm VII).

Pendidik Muslim hendaknya memadukan, menyatukan, menggabungkan (baik secara formal maupun informal) kurikulum (pengetahuan umum) dan dasar keislaman (al-Qur:an, Hadits, pengetahuan agama Islam) dalam memantapkan dan mengokohkan akidah Islam dan kesadaran beribadah.

Pendidik Muslim hendaknya menggabungkan, menyatukan kurikulum pelajaran dengan kehidupan seorang Muslim dalam pembentukan pola pikir dan kepribadian yang Islami.

Guru Sejarah/Tarikh hendakanya juga menjelaskan bahwa bagi Allah ada sunnah-kauniyah atau sunnah alam yang tetap beredar dan berjalan atas umat maupun individu.

Guru Sejarah hendaknya juga memberitahukan bahwa kemajuan dan kemunduran ummat adalah mengikuti sunnatullah.

“Bagi tiap-tiap ummat ada ajal” (Tarjamah QS Yunus 10:49, A’raf 7:34).

Pelajaran IPS direvisi (diproses) dengan pelajaran akhlak, tarikh, kisah, riwayat, ibarat, sehingga pelajaran IPS juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membentuk akhlak karimah, budi luhur mulia, menumbuhkan ruh jihad dan ruh ijtihad.

Pelajaran IPS disajikan sebagai tafsiran nash-nash tentang sosial kemasyarakatan.

Pelajaran IPS hendaknya dimanfa’atkan sebagai wadah sarana penyampaian pesan ajaran Islam yang dikandung dalam kitab akhlak.

Guru Geografi, Geologi, Geofisika, Kosmografi hendaknya mengajarkan bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah, Maha Pencipta, Maha Pengatur, Maha Penguasa, Maha Bijaksana, Maha Tahu, berupaya memberikan rangsangan untuk tertarik memikirkan, merenungkan kejadian alam ini sebagai ciptaan Allah.

Guru Fisika, Kimia, Biologi hendaknya memanfa’atkan penemuan ilmiah untuk memantapkan kepercayaan, keyakinan akan kemahaesaan, kemahabijakan, kemahakuasaan Allah swt, merujuk ke pada ayat al-Qur:an yang berhubungan dengan itu.

Pelajaran IPA direvisi (diproses) dengan pelajaran tauhid, sehingga pelajaran IPA dapat digunakan sebagai sarana untuk menanmkan roh akidah, rah tauhid, roh iman.

Pelajaran IPA disajikan sebagai tafsiran nash-nash tentang jagat raya (alam semesta).

Pelajaran IPA hendaknya dimanfa’atkan sebagai wadah, sarana penyampaian pesan ajaran Islam yang terkandung dalam kita tauhid.

Teori evolusi Darwin, teori generatio spontanea (dalam bidang studi Biologi), teori relativitas ( dalam bidang studi Fisika Kwantum) misalnya pertlu dikonfrontir dengan Islam tentang validitasnya.

Teori yasfikud-dima, teori homo homini lupus, teori exploitation de l’home par l’home, yang lemah mangsa yang kuat, teori seleksi alam perlu diluruskan.

Guru Matematika hendaknya menjelaskan dengan contoh-contoh yang islami, seperti menjelaskan hitungan bilangan dengan contoh-contoh : Hisab, hitungan zakat, hitungan warisan (faraidh), menjelaskan cara penulisan skema, grafik, statistik dengan menjelaskan skema zakat, warisan, statistik jema’ah haji, statistik penduduk negara-negara Islam. Masalah-masalah hitungan matematika hendaknya dikaitkan dengan pikiran yang Islami.

Teori rente (dalam bidang studi Matematika dan Ekonomi) perlu dikonfrontir dengan Islam tentang ke-validitasannya.

Pelajaran matematika direvisi (diproses) dengan roh agama, nafas agama, jiwa agama, sehingga dapat timbul rasa akebanggaan akan hasil usaha, ciptaan, penemuan para ilmuwan muslim dulu, serta mengenalkan alat peraga yang bernafas Islam, seperti sajdah, mushalla, mihrab, masjid, menara, kullah, kolam, sawah, ternak, kiblat, mukenah, dan lain-lain, di samping segitiga, segiempat, bujur sangkar, trapesium, kubus, kerucvut, dan lain-lain. Juga mengenalkan hitungan yang bernafaskan Islam, seperti zakat, fitrah, nisab, hisab, raka’at, dan lain-lain, serta menjauhkan dari hitungan yang di luar agama, seperti : bunga, rentge, dan lain-lain.

Contoh-contoh untuk Matematika diambil dari alat peraga yang berindikasi identitas Islam, seperti masjid, menara, sajadah, mukenah, songkok, sarung, faraidh, zakat, hisab, nisab, hilal, imsak, kiblat, dan sama sekali bersih dari bunga (rente).

Di samping itu juga diperkenalkan dengan sarjana-sarjana Matematika Muslim dan sumbangannya terhadap Matematika.

(Dalam hubungan sumbangan Islam terhadap Ilmu Pengetahuan, antara lain tertera pada “Contributions of Islamic Civilation to World Culture” dalam buku “Muhammad The Educator”, karya Robert L Gullick, Jr, terbitan Institute Of Islamic Culture, Lahore, Pakistan, 1969 (third impression). Masih dalam hubungan ini, Muhammad Quthub dalam bukunya “Islam Kini dan Esok”, terbitan Gema Insani Press, Jakarta, menyebutkan bahwa Ibnu Majid memperkenalkan peralatan-peralatan kebaharian kepada Fasco da Gama, dan bertindak sebagai pemandunya meneruskan perjalannya ke wilayah Indonesia. Juga menyebutkan bahwa orang pertama yang mengekspos kemungkinan pembuatan bom atom adalah seorang ilmuwan besar mesir yang Muslim Dr Musthafa Musyrifah, setelah mempelajari teori Einstein pada awal tahun 1930-an).

Guru Bahasa/Sastra hendaknya menyajikan materi bahsan yang berisi pemikiran yang islami.

Pelajaran bahasa direvisi (diproses) dengan pelajaran akhlak, tarikh yang dapat membangkitkan kecintaan ke pada Rasul dan Islam, serta menumbuhkan keinginan untuk meneladani tingkah Rasul, yaitu dengan menyajikan bacaan dan contoh-contoh kalimat yang berjiwa Islam.

Guru Kesenian hendaknya menyajikan nyanyian yang bernafaskan Islam.

Pelajaran kesenian dan Olahraga hendaknya disesuaikan dengan kemauan dan kehendak Islam.

Pelajaran ketrampilan/keprigilan, Kesenian, Olahraga hendaknya dimanfa’atkan sebagai wadah, sarana penyampaian pesan ajaran Islam yang tersimpan dalam kitab kuning.

Pendidikan Moral hendaknya dapat menumbuhkan sikap mewntal kreatip.

Di samping upaya Islamisasi Ilmu Pengetahuan, ada kecenderungan sementaraa para ahli untuk menggunakan Ilmu Pengetahuan untuk meneroipong ide, cita, kehendak, keinginan, kemauan ajaran Islam.

Ada yang menggunakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA, Sains), Ilmu Kesehatan dan Kedokteran, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS, Sosiologi, Politik, Ekonomi, Hukum, Militer, Paedagogik) untuk meneropong, memahami ide ajaran Islam.

Penerbit buku-buku Islam hendaknya lebih banyak menerbitkan buku-buku karya ilmiah yang menggunakan IPA/ips UNTUK MEMAHAMI Islam, yang cukup baik sebagai konsumsi ekstra kurikuler bagi madrasah agama dan sekolah umum.

 

Tinggalkan komentar

Filed under Tak Berkategori

Tinggalkan komentar