Dakwah masa kini
Pengurus pengajian menemui seorang penceramah (muballigh, juru dakwah), meminta sang muballigh berceramah di tempatnya. Sang muballigh dijemput dengan mobil, lalu kemudian berbicara menurut apa saja yang diketahui. Salah atau tidak, pendengar tidak semua tahu. Selesai ceramah, sang penceramah diantar dengan mobil, lalu ke dalam saku jasnya dimasukkan amplop berisi bebrapa lembar kertas berharga.
Dakwah di masa Nabi tidak diundang. Kalau telah berdakwah, bukan amplop yang masuk kantong, etapi bakan kadang-kadang batu yang mampir di kepala (Adityawarman Hidayat : “Mundur dan Jatuhnya Dunia Islam”, dalam KIBLAT, No.3/XXXIII/85, Juli ke-II, 1985, hal 22)
Iklan